Senin, 30 Mei 2011

Siasati Pertamax Naik, Di Campur Masih Manjur



 Pencampuran bensin menghasilkan angka linear
JAKARTA - Mendapatkan kualitas bahan bakar yang baik semakin menguras kantong. Tentu, harga yang ditebus untuk membeli bensin beroktan di atas 92 ini semakin tinggi sejak kenaikan harga yang ditetapkan pemerintah beberapa waktu lalu.

Namun, kebutuhan mesin tidak bisa ditawar lagi, demi performa yang stabil dan durabilitas semakin terjaga. Tetapi, tak perlu panik dan khawatir, tetap selalu ada jalan menuju Roma, bukan?

Modal Awal
Seperti pernah dibahas beberapa waktu lalu, bahwa tingkat oktan pada bahan bakar ini, merupakan gabungan hasil linear, yang diungkapkan oleh H M Gazy Ali, direktur, PT Catur Bangun Putra (CBP), konsultan perminyakan.

Maksudnya, setelah melalui pengetesan, pencampuran antara dua jenis oktan yang berbeda, akan menghasilkan angka oktan yang merupakan hasil pembagian dari jumlah angka oktan yang digabungkan tadi.

Jadi, pembuktian ini pun dicoba lagi dengan menggunakan alat portable octane analyzer, ZX-101C, milik PT CBP, terdapat angka oktan Premium 89,4 sedangkan Pertamax Plus 94,2. Kalau perhitungan linear tadi dilakukan, (89,4+94,2)/2 = 92,1. Sama dengan angka oktan Pertamax yang 92,0 menurut alat tersebut.

Lantas aplikasinya? Misalkan satu tangki mobil adalah 50 liter. Nah, untuk memudahkan, isi penuh saja menggunakan bensin beroktan 95, tentu nilai rupiahnya adalah Rp 9.550 x 50 liter adalah Rp 477.500. Ini boleh dibilang merupakan ‘modal awal'.

Nah, kemudian setelah indikator menunjukkan tanda setengah tangki, bisa dilanjutkan dengan pengisian bensin dengan oktan 88 alias Premium.  Jadi, diperkirakan akan dilakukan pengisian 25 liter. Dari sini kocek perlu dirogoh Rp 4.500 x 25, yaitu 112.500.

Dari hasil tadi, satu tangki berisi 50 liter itu kini sudah mendapatkan angka oktan 92, seharga 25 x 112.500 ditambah sisa dari ‘modal awal' Rp. 238.750 (25 liter). Total rupiah di dalam tangki ini, merupakan oktan 92 seharga Rp 351.250 saja.

 Piston, terkena pengaruh akibat knocking jika oktan terlalu rendah (kiri) Alat uji oktan, membuktikan angka oktan pada bensin(kanan)
Dibandingkan dengan membeli penuh 50 liter bensin beroktan 92 seharga Rp 462.500, tentu sudah bisa dihemat Rp 111.250 untuk satu tangkinya.

Memang, bisa saja langsung mengisi 25 liter bensin beroktan 95 dan sisanya Premium. Tetapi, agar campurannya lebih baik, maka sebaiknya menggunakan ‘modal awal' berupa mengisi penuh satu tangki untuk bensin beroktan 95 terlebih dulu. Tujuannya agar kualitas oktan di dalam tangki tidak mengalami penurunan terlalu banyak.

Kelanjutannya, bisa dilakukan pengisian langsung setengah tangki bensin Premium dan setengahnya lagi bensin beroktan 95. Penghematan pun dimulai.  (mobil.otomotifnet.com)
Penulis : Ben | Teks Editor : Bagja | Fotografer : Ben

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites